SELAMAT DATANG, SELAMAT MEMBACA DAN MENIKMATI, KRITIK DAN SARAN TAK LUPA SAYA NANTIKAN November 2009 ~ Alfaien Bahruel

Senin, 30 November 2009


Ulul Albab

Menurut Prof . Dr. M. Qurash Shihab Kata al-Alba adalah bentuk jamak dari kata “lub” yaitu "sari pati" sesuatu. Kata ulul albab dalam Al-Quran tergantung dalam penggunaannya, bisa mempunyai berbagai arti. Kata ini bisa mempunyai beberapa arti, antara lain: pertama, orang yang mempunyai pemikiran (mind) yang luas atau mendalam. Kedua, orang yang mempunyai perasaan (heart) yang peka, sensitif atau yang halus perasaannya. Ketiga, orang yang mempunyai daya pikir (intellect) yang tajam atau kuat. Kempat orang yang mempunyai pandangan alam atau wawasan (insight) yang luas, mendalam atau menukik. Kelima, orang memiliki pengertian (understanding) yang akaurat, tepat atau luas. Dan keenam, orang yang memiliki kebijakan (wisdom), yakni mendekati kebenaran, dengan pertimbangan-pertimbangan yang terbuka dan adil. Dari berbagai arti ulul albab di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ulul albab yaitu orang yang berakal, memilki pikiran, perasaan dan hati. Namun bukan hanya sekedar memilikinya akan tetapi mau menggunakannya secara maksimal sehingga ia mampu mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas serta pandangan yang tajam terhadap sesuatu. Penggunaan akal, pikiran dan perasaan ini tentu saja dengan cara yang benar dan dengan tujuan yang baik. Karena banyak orang yang memiliki komponen-komponen ini, namun tidak mau menggunakannya secara maksimal. Begitu juga banyak orang yang menggunakannya namun tidak dengan cara yang benar dan bukan untuk kebaikan, seperti orang yang menggunakan akalnya hanya untuk akal-akalan mencari keselamatan di dunia. Seperti yang telah disebutkan dalam surat Ali-Imran ayat:191.

اللذين يذكرون الله قيما وقعواداوعلي جنوبهم ويتفكرون في خلقسموات والارض ربناماخلقت هذاباطلاسبحنك فقناعذابالنار

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”.(Q.S Ali Imran:191).

Menurut Jalaludin Rahmat, ulul albab juga mempunyai makna banyak. Pertama kesungguhan dalam mencari ilmu dan kecintaannya mensyukuri nikmat Allah, sebagaimana di Al-quran diterangkan dalam surah Ali-Imran:190.

ان في خلق ااسموات واﻻرض واختلف الليل واانهار ﻷيت ﻷولي ﻷالبا ب

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”(Q.S Ali-Imran;190).

Kedua, memiliki kemampuan memisahkan sesuatu dari kebaikan dan keburukan, sekaligus mengarahkan kemampuannya untuk memilih dan mengikuti kebaikan tersebut. Seperti yang telah disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Maidah:3.

حرمت عليكم الميتةولحم الحنزيرومااهل لغيرالله به والمنخنقةوالموقوذة

والمترديةوالنطيحةومااكلا السبع الاماذكيتم ومذ بخ علي النصب وان تستقسمواب الازلم ذلكم فسق اليوم يءس الذين كفروامن دينكم فلا تخشوهم واخشون اليوم اكملت لكم دينكم واتممت عليكم نعمتي ورضيت لكم الاسلام دينافمناضطرفي مخمصةغيرمتجانفلا ثم فانالله غفوررحيم

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S Al-Maidah:3).

Ketiga, bersikap kritis dalam menerima pengetahuan atau mendengar pembicaraan orang lain, memiliki kemampuan menimbang ucapan, teori, proposisi dan atau dalil yang dikemukakan orang lain. Seperti yang telah disebutkan dalam Al-Quran surah Az-Zumar:18.

اللذين يستمعون القول فيتبعون احسنه اولءك الذين هداهم الله والءك هم اولواالا لبب

“yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal”(Q.S Az-Zumar:18).

Keempat, memiliki kesediaan untuk untuk menyampaikan ilmunya kepada orang lain, memiliki tanggung jawab untuk memperbaikimasyarakat serta terpanggil hatinya untuk menjadi pelopor terciptanya kemslahatan dalam masyarakat. Seperti yang telah disebutkan dalam Al-Quran surah Ibrahim:2.

الله اللذي له مافي السمواتوماف الارض وويل للكفرين من عذاب شديد

“Allah-lah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan kecelakaanlah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih”(Q.S Ibrahim:2).

Kelima, merasa takuat hanya kepada Allah. Seperti yang telah disebutkan dalam Al-Quran surah Al-Baqorah:197.

الحج اشهرمعلومت فمن فرض فيهن الحج فلاررفث ولافسوق ولاجدال في الحج وماتفعلوامن خيريعلمه الله وتزودوافان خيرالذ دالتقوي والتقون ياولا لبب

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats[123], berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal”(Q.S Al-Baqorah:197).

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons